Daftar Harga Terbaru DOD Bebek Hibrida Pedaging –
Itik banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai istilah bebek
atau itik. Bebek tersebut ternyata memiliki nenek moyang itik liar (Anas
moscha) yang berasal dari Amerika Serikat. Seiring berkembangnya zaman
yang semakin maju, itik liar tersebut kemudian ditangkap dan dijinakan
lalu dikembangbiakan oleh manusia hingga terbentuk berbagai jenis itik
peliharaan yang disebut sebagai itik ternak (Anas domesticus)
Populasi
itik di dunia saat ini sebagian besar berada di wilayah Asia. Negara –
negara yang mempunyai populasi itik terbesar di wilayah Asia antara lain
: Cina, Vietnam, dan Indonesia. Di negara – negara Asia Selatan mulai
dari Cina Selatan hingga Indonesia, dari India hingga Filipina terutama
di Indonesia itik dikenal sebagai salah satu komoditas pertanian untuk
memenuhi kebutuhan telur dan daging.
Bebek Hibrida merupakan bebek pedaging yang memiliki masa panen singkat, yakni 45 hari panen.
Sejarah Penyebaran Bebek di Indonesia
Indonesia
merupakan salah satu negara yang mempunyai populasi ternak itik terbesar
di dunia. Aneka jenis itik lokal dan turunan hasil persilangan telah
berkembang di Indonesia. Perkembangan itik tersebut mempunyai potensi
sangat baik bila dikelola secara benar dan tentunya didukung oleh sumber
daya alam yang memadai.
Beternak
itik di Indonesia memiliki potensi sebagai sumber pendapatan bagi
peternak – peternak kecil yang terdapat di Indonesia baik sebagai usaha
utama atau sebagai usaha sampingan.
Mengenal Jenis – jenis Itik Pedaging yang ada di Indonesia
Semakin
maraknya resto atau rumah makan yang menawarkan menu berbahan dasar
daging itik akan membuat permintaan itik pedaging semakin tinggi untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini lah yang akan menjadi peluang usaha
untuk para wirausaha. Untuk memulai beternak itik peternak biasanya akan
dihadapkan oleh beberapa jenis itik yang memiliki keunggulan di masing –
masing jenis itik. Adapun jenis itik yang memiliki keunggulan sebagai
itik pedaging adalah sebagai berikut :
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Jenis – jenis Itik/ Bebek Pedaging
1. Itik/ Bebek Peking
Jenis itik
peking merupakan itik yang berasal dari Tiongkok. Itik peking inilah
yang banyak dipelihara oleh para peternak sebagai penghasil daging yang
tinggi. Bobot yang dihasilkan oleh itik peking dapat mencapai 1 – 1,5kg
dengan pemeliharaan selama 45 hari. Masa panen itik peking memang cukup
singkat dan jika ingin mendapatkan bobot bebek lebih dari 2 kg peternak
dapat juga memeliharanya hingga mencapai bobot yang diinginkan peternak.
Pada
umunya DOD bebek peking memiliki warna yang sama yakni kekuning –
kuningan, dan akan berubah warna menjadi putih pada waktu menjelang masa
panen atau dewasa. dod bebek adalah bibit/ anakan bebek yang baru saja
menetas. Untuk menghasilkan panenan yang maksimal dan sesuai target
maka peternak juga harus menyusun manajemen yang baik. Mulai dari
pemberian pakan, penanganan penyakit, dan pemilihan dod bebek peking
yang berkulitas.
Untuk mendapatkan dod bebek peking yang berkualitas kami dari hobiternak.com jual dod bebek peking dengan harga bibit bebek peking
terjangkau. Pengirimannya pun hingga ke seluruh wilayah Indonesia
dengan kargo hewan terpecaya dan dengan harga yang terjangkau.
2. Itik/ Bebek Hibrida
Jenis
unggas dari persilangan antara itik mojosari dengan itik peking jantan
disebut juga sebagai Itik Hibrida. Itik Hibrida tersebut juga dapat
disebut sebagai itik MP (Mojosari – Peking) yang ditemukan di Kecamatan
Mojosari sebagai sentral itik mojosari. Jenis itik hibrida tersebut
ditujukan sebagai itik potong atau pedaging. Daging itik hibrida yang
tebal dan memiliki aroma yang tidak terlalu amis membuat itik tersebut
banyak dikonsumsi oleh sebagian masyarakat. Itik hibrida memiliki
tekstur daging yang tidak berlemak sehingga kandugan kolesterol yang ada
pada daging itik tidak telalu banyak seperti jenis itik selain hibrida.
Itik
Hibrida memiliki keunggulan pertumbuhannya yang cepat serta memiliki
kekebalan tubuh terhadap penyakit yang lebih baik.Masa panen itik
hibrida untuk mencapai bobot 1,2 – 2 kg berlangsung selama 45 hari.
Tetapi untuk mencapai bobot hingga 2 kg peternak dapat memperpanjang
masa panen hingga itik mencapai bobot yang diinginkan. Dengan bobot yang
tinggi tentunya peternak juga harus memberikan pakan yang berkualitas
agar menjaga kesehatan pada itik.
Ciri – ciri Itik Hibrida diantaranya adalah sebagai berikut ini :
3. Itik/ Bebek Manila
Jenis itik
manila (Cairina moschata) atau biasa disebut juga sebagai entok pada
awalnya banyak dikembangkan di Negara Brasil. Itik manila tersebut
banyak dipelihara oleh sebagaian masyarakat untuk digunakan dagingnya.
Dalam pemeliharaannya itik manila dapat mencapai bobot 1,3 – 7 kg, untuk
itik jantan dapat mencapai bobot sekitar 7 kg sedangkan untuk betina
mencapai 5 kg.
Itik manila tersebut banyak dipelihara oleh sebagaian masyarakat untuk digunakan dagingnya.
Supaya
peternak dapat memanen hasil ternaknya dengan bobot yang tinggi tentunya
pemberian pakan yang berkualitas tinggi serta perawatan yang baik harus
selalu diperhatikan. Itik manila memiliki warna dominan hitam dan putih
serta memiliki tonjolan kulit yang berwarna merah dan hitam pada
sekitar area mata dan wajah. Itik atau entok merupakan unggas yang
pandai terbang tetapi entok peliharaan hampir tidak pernah terbang.
Unggas tersebut lebih senang menghabiskan harinya dengan berjalan
bersama kelompoknya, perlahan dan tidak tergesa-gesa . Di samping itu
ekornya bergerak ke kanan dan ke kiri guna menjaga keseimbangan pada
entok tersebut.
4. Itik Serati
Jenis itik
Serati merupakan hasil perkawinan silang antara entok pejantan dengan
bebek betina sehingga menghasilkan jenis itik pedaging yang berkualitas
tinggi. Itik serati untuk pedaging sudah banyak dikembangkan secara
menyeluruh di beberapa negara Asia, terutama di Indonesia. Itik betina
memiliki keunggulan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan
itik jantan yang digemukan, itik jantan hanya dapat mencapai bobot
sekitar 1,3 kg sedangkan itik betina dapat mencapai bobot sekitar 1,8
kg. Masa panen itk serati berlangsung selama 8 bulan untuk mencapai
bobot tersebut.
itik
Serati merupakan hasil perkawinan silang antara entok pejantan dengan
bebek betina sehingga menghasilkan jenis itik pedaging yang berkualitas
tinggi.
Pemberian
pakan pada itik betina juga lebih sedikit dibanding dengan itik jantan.
Hasil penelitian dari beberapa peternak bahwa itik serati memiliki
daaging pada dadanya yang lebih banyak dibanding dengan itik biasanya.
Serta memiliki daging yang tidak menimbulkan aroma amis.
Itik Hibrida menjadi salah satu Itik Pedaging yang paling unggul
Saat ini
perkembangan kuliner di nusantara berkembang cukup pesat, masyarakat
Indonesia saat ini semakin menggemari olahan yang berasal dari daging
itik. Tingginya permintaan daging itik membuat peternak semakin gencar
dalam membudidayakan itik pedaging.
Untuk
memenuhi kebutuhan itik potong yang semakin tinggi, maka perlu
diusahakan peternak itik potong dapat menjamin pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Itik Hibrida menjadi salah
satu solusi dalam pengembangan budidaya itik potong pedaging.
Mengapa memilih Itik Hibrida sebagai Itik Pedaging/Potong ?
Karena
Itik Hibrida memiliki pertumbuhan yang cepat dengan daging yang unggul
dan memiliki bobot sekitar 1,2 – 2kg dalam waktu yang singkat yaitu 45
hari masa panen.
Itik
Hibrida banyak dikenal oleh masyarakat sebagai Itik pedaging yang unggul
dalam pertumbuhannya. Itik tersebut merupakan persilangan itik alabio
yang berasal dari Kalimantan disilangkan dengan itik mojosari yang
berasal dari Mojokerto, Jawa Tengah. Itik Alabio tersebut meiliki sifat
cepat dalam pertumbuhan dan mempunyai ukuran telur yang cukup besar.
Sedangkan, dari itik mojosari mempunyai produktifitas telur yang tinggi.
Sifat lain
yang dimiliki oleh itik Hibrida yaitu kemampuan beradaptasi yang cepat
terhadapp lingkungan baru serta masa panen yang lebih cepat dibanding
dengan itik pedaging jenis lain. Dalam kurun waktu 45 hari Itik Hibrida
sudah dapat dipanen dengan bobot sekitar 1,2 – 2 kg. Jika peternak
menginginkan bobot itik lebih dari 2 kg peternak dapat memperpanjang
masa panen dengan pemberian pakan yang bermutu dan berkualitas. Lalu
bagaimana cara peternak menghasilkan itik hibrida pedanging dalam 45
hari panen ?
Bagaimana cara Budidaya Itik Hibrida Pedaging panen dalam 45 hari ?
1. Memilih DOD/ Bibit Bebek Hibrida yang berkualitas
Agar
peternak dapat memanen Itik Hibrida pedaging dalam 45 hari, maka DOD
yang baik dan sehat sangat mempengaruhi pertumbuhan pada itik. Adapun
ciri – ciri DOD yang sehat adalah sebagai berikut :
2. Memberikan pakan yang sesuai dengan jenis Itik Hibrida Pedaging
Pemberian
pakan yang sesuai dengan kebuthan Itik Hibrida sangat utama untuk
dilakukan. Karena dengan pemberian pakan yang tepat dan benar dapat
menunjang produktifitas daging itik menjadi lebih tinggi. Pakan yang
diberikan untuk Itik Hibrida haruslah mengandung gizi serta vitamin yang
tinggi.
Biasanya peternak dalam memberikan pakan untuk menunjang produktifitas daging itik Hibrida berupa konsentrat, yaitu :
AK 1
AK 2
511
Konsentrat
tersebut sangat berpengaruh pada pertumbuhan Itik Hibrida karena
mengandung kandungan gizi serta vitamin yang cocok untuk itik hibrida.
3. Membuat kandang untuk Itik dengan sanitasi yang baik
Dalam
memulai budidaya itik pedaging hibrida, peternak harus membuat kandang
dengan sanitasi yang baik. Hal ini bertujuan agar itik yang dipelihara
merasa nyaman dan aman. Kandang itik tersebut berfunsi sebagai tempat
makan, istirahat, dan bereproduksi serta melindungi diri dari panasnya
terik matahari serta air hujan.
Dalam
pembuatan kandang peternak harus membuat kandang dengan konstruksi yang
kuat. Pembuatan kandang dapat dibuat dengan bahan dasar yang murah,
seperti bambu, jerami, ijuk, genteng dan asbes. Untuk pembuatan dinding
kandang dapat berbahan kayu dan tembok dengan ventilasi yang baik.
Sistem perkandangan untuk Itik Pedaging hibrida ada 3 jenis, yaitu :
1.Tipe Kandang Beterai 2.Tipe Kandang Postal 3.Tipe Kandang Ranch
4. Pencegahan Penyakit pada Itik Hibrida
Penyakit
yang biasa terjadi pada itik hibrida biasanya disebabkan oleh virus dan
bakteri, serta kurangnya asupan gizi dan penyakit akibat parasit ,
cacing, protozoa dan kutu. Agar bebek terhindar dari serangan berbagai
penyakit dan akan menimbulkan kerugian jika tidak segera ditangani. Maka
peternak harus memperhatikan beberapa hal berikut :
Pemilihan bibit yang sehat dan unggul
Pemberian vitamin pada bebek secara berkala
Pembersihan kandang dengan seprotan disinfektan
Pemberian pakan yang berkualitas
Pembuatan kandang yang sesuai dengan jenis itik
5. Metode Pemeliharaan pada Itik Hibrida
Untuk metode pemeliharaan, peternak dapat memelihara dengan berbagai metode, diantaranya adalah sebagai berikut :
Bebek Hibrida memang menjadi salah satu
jenis bebek pedaging yang banyak diternakan oleh masayarakat untuk
diambil dagingnya. Karena daging bebek hibrida ini memiliki rasa yang
khas dan bobot yang cukup tinggi. Hal inilah yang menjadi daya tarik
masyarakat untuk mencoba membudidayakan bebek hibrida.
Harga bebek hibrida terutama untuk dod
tentu memiliki harga yang berbeda – beda. Hal ini juga didasari oleh
jarak tempuh menuju kota tujuan pengiriman DOD Bebek Hibrida. Berikut
merupakan daftar harga jual bebek pedaging hibrida di seluruh wilayah
Indonesia :
Harga DOD Bebek Hibrida Pedaging untuk Pulau Jawa
Harga DOD Bebek Hibrida Pedaging untuk daerah Pulau Jawa
DOD HIBRIDA
5.700
DOD HIBRIDA SUPER
6000
Untuk Pulau Jawa minmal pemesanan1 Bok isi 100 Ekor dan pembelian 1 atau 2 box dikenakan ongkos kirim Rp 100.000, serta
untuk pembelian 3 box gratis ongkos kirim.Harga tersebut dapat sewaktu –
waktu terjadi perubahan saat pemesanan dengan saat pengiriman.
Kepastian harga pada saat pengiriman.